180 Pendamping Desa Dilibatkan untuk Antisipasi Krisis Pangan Dunia

LAMONGAN | SatuJatim - Sebanyak 180 anggota Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Lamongan dilibatkan dalam mengantisipasi terjadinya ancaman krisis pangan dunia. Para pendamping desa itu diberikan sejumlah materi yang berkaitan dengan ketahanan pangan yang nantinya bisa diimplementasikan ke desa-desa tempat mereka bertugas.

Ketua PC APDI Lamongan, Iskandar NH mengatakan, kegiatan Peningkatan Kapasitas Mandiri (PKM) bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendamping agar semakin baik dan lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. 

Adapun materi yang diberikan seperti ketahanan pangan nasional, SDGs Desa, citra diri perubahan perilaku pendamping dan materi Padat Karya Tunai Desa (PKTD) berbasis pemberdayaan masyarakat berdasarkan rencana kerja yang disusun sendiri oleh desa sesuai dengan kebutuhan lokal.

Iskandar mengatakan, saat ini, ada alokasi 20 persen dari anggaran Dana Desa (DD) untuk sektor ketahanan pangan, seperti pertanian dan peternakan, melalui musyawarah rencana pembangunan desa, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2021 tentang APBN.

"Untuk ketahanan pangan desa hal ini sebagai komitmen dalam mengantisipasi ancaman krisis pangan dunia dan maka dalam Perpres Nomor 104 tahun 2021 tentang APBN ada alokasi dana desa 20 persen untuk ini," kata Iskandar kepada IDN Times, Selasa (9/8/2022).

Iskandar berharap, kegiatan ini sebagai proyek perubahan citra diri pendamping desa yang ke depan diharapkan mampu mengakselerasi seluruh kegiatannya, bukan hanya yang bersifat akademik administratif saja, namun juga betul-betul mampu mentransfer ide-idenya.

"Pastinya kehadiran kami ini, tujuannya untuk mewujudkan desa itu mandiri, maju dan juga berkembang makanya kegiatan pelatihan ini baru pertama kali di lakukan di Lamongan," pungkasnya. (aam)