Berkah Ramadan, Penjahit Rumahan di Lamongan Banjir Orderan
LAMONGAN | SatuJatim - Bulan Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi Asmawiyah (40) penjahit rumahan asal Desa Karangwungu Lor, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Dimana di hari-hari biasa Asmawiyah hanya menerima pesanan jahitan paling banyak sepuluh baju, tapi memasuki bulan Ramadan yang baru beberapa hari ini ia sudah menerima ratusan order jahitan untuk dipakai saat lebaran nanti.
Asmawiyah mengaku, order jahitan yang ia terima untuk tahun ini cukup banyak tidak seperti lebaran atau puasa tahun sebelumnya yang sempat sepi orderan karena bertepatan dengan pandemi COVID-19. Bahkan kini ia sampai harus mengajak adik dan anaknya untuk mengerjakan semua order jahitan yang ia terima.
"Tidak dikerjakan sendiri, tapi dibantu anak dan adik karena kalau sendiri agak bisa selesai," kata Asmawiyah.
Asmawiyah sangat bersyukur karena jasa jahit baju rumahan yang sudah ia rintis selama dan menjadi penghasilan selama puluhan tahun itu masih bisa bertahan di tengah gempuran baju-baju produksi pabrik yang merebak di pasaran tanah air.
"Ya kita berharap berkah Ramadan kali ini bisa menjadi momentum kita dan pelaku usaha kecil lainnya untuk bangkit dari pandemi. Dan ramainya orderan kali ini bisa membuat kita mampu bertahan dari banyaknya produk-produk baju pabrikan," harapnya.
Sementara untuk ongkos pembuatan baju baru. Asmawiyah tidak mematok upah yang tinggi, hanya Rp40 ribu hingga Rp50 ribu tergantung tingkat kesulitan dan jenis model baju yang diinginkan pelanggan. Menurutnya, ongkos yang dirasa cukup murah itu membuat banyak pelanggan yang datang dari beberapa daerah baik dari Lamongan, Surabaya, bahkan ada yang datang dari Magelang dan Palembang.
"Alhamdulillah pelanggannya dari luar daerah juga ada yang jahit ke sini," pungkasnya.
What's Your Reaction?