Dua Tahun Vakum, Pagelaran Seni Budaya Tradisional di Lamongan Kembali Digelar

LAMONGAN | SatuJatim- Setelah sempat vakum dua tahun akibat wabah pandemik COVID-19, ratusan seniman tradisional Lamongan kembali menggelar pagelaran seni budaya tradisional. Dalam parade seni tradisional ini, para pelajar dari SMKN Sambeng dilibatkan untuk memainkan alat musik gamelan.

Ketua Paguyuban Seniman Tradisional Lamongan (Pastala) Fujika Senna Ocktavia mengatakan, para seniman tradisional Lamongan sengaja mengandeng siswa dan siswi SMK agar mereka tetap melestarikan warisan budaya nenek moyang. 

"Jadi pagelaran budaya yang berasal dari berbagai seni tradisional yang hidup dan berkembang di Lamongan wajib dilestarikan. Makanya pada pagelaran budaya tradisional ini kita sengaja mengandeng siswa SMK supaya mereka bisa melestarikan budaya kita," kata Fujika.

Adapun kesenian tradisional yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut diantaranya adalah Reog, Jatilan, Jaranan dan juga Campursari. Fujika mengaku, peserta parade seni tradisional ini adalah para pelajar yang menekuni dunia seni tradisional. Mereka perlu dipupuk dan didukung sepenuhnya untuk menjaga kesenian tradisional yang dimiliki masyarakat Lamongan. 

"Ada 50 kelompok seni tradisional dari seluruh Lamongan yang mengikuti parade budaya ini. dan parade budaya semacam ini pernah kita gelar sebelum pandemik dan sempat terhenti karena pandemik kemudian tahun ini kembali kami gelar," ungkapnya.

Parade seni tradisional yang dinamai dengan Grebeg Suro tersebut para peserta berjalan mengitari puncak tertinggi di Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang. Selain itu parade budaya tersebut juga diisi dengan kegiatan Parade busana, fashion week di atas perbukitan.

"Jadi beragam kesenian tradisional kita tampilkan sambil berpawai keliling desa hingga melintasi perbukitan. Dan Alhamdulillah masyarakat Lamongan sangat terhibur dengan kegiatan yang kita adakan seperti ini," pungkasnya. (aam)