TKA Menentukan Lolos Tidaknya Siswa ke Jenjang Pendidikan Lebih Tinggi

Tes kemampuan akademik tidak menentukan kelulusan siswa tetapi ikut memberi andil atas lolos tidaknya siswa bersangkutan ke jenjang selanjutnya.

Mar 6, 2025 - 16:21
Mar 6, 2025 - 16:25
 0
TKA Menentukan Lolos Tidaknya Siswa ke Jenjang Pendidikan Lebih Tinggi
Mendikdasmen Abdul Mu'ti memastikan tes kemampuan akademik tidak menentukan kelulusan siswa pada jenjang pendidikan berjalan. Foto: Antara/Hana Kinarina

JAKARTA | SatuJatim – Tes Kemampuan Akademik (TKA) tidak bersifat wajib dan tidak menentukan kelulusan siswa pada jenjang pendidikan berjalan. Tetapi TKA tetap menjadi item penilaian yang menentukan lolos tidaknya seorang siswa ke jenjang pendidikan di atasnya. 

 “Jadi ini TKA sifatnya tidak wajib. Jadi sifatnya mereka boleh ikut, boleh tidak ikut," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti di Jakarta, Kamis (6/3/3035).

Penyelanggaraan TKA, kata Mu’ti, merupakan tindak lanjut Kemendikdasmen atas masukan perguruan tinggi. Panitia penerimaan mahasiswa baru membutuhkan penilaian individual, bukan nilai sampling sebagaimana tahun ajaran sebelumnya.

Berdasarkan masukan tersebut, Kemendikdasmen merumuskan Tes Kemampuan Akademik agar dapat menilai kemampuan individu dengan lebih cermat. “Ini juga masukan dari panitia penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi. Karena itulah kami menyelenggarakan TKA ini,” kata Mu’ti.  

Ada manfaat bagi para murid yang nantinya memilih untuk mengikuti TKA. Bagi para murid kelas 12 SMA misalnya, Mu'ti menyebutkan TKA akan menjadi bagian dari penilaian kelulusan untuk seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi, seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

Sementara untuk murid kelas 6 SD dan 9 SMP, nilai TKA akan mempengaruhi kelulusan murid dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur prestasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Tidak menjadi penentu kelulusan, tetapi jadi penentu untuk nanti mereka (siswa melanjutkan pendidikan) lulus seleksi ke jenjang yang ada di atasnya," kata Mu'ti.

Meski begitu Kemendikdasmen tetap tidak wewajibkan siswa mengikuti TKA. tetap tidak bersifat wajib agar tidak menjadi momok yang memicu stres para murid.

”Dan kenapa tidak wajib? Karena banyak masyarakat yang menganggap tes itu membuat stres. Jadi yang kira-kira dia akan mengalami stres ya gak usah ikut tes,” imbuhnya.

Mu’ti berharap TKA akan betul-betul menghasilkan penilaian yang berbasis individual dan membantu siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, utamanya pendidikan tinggi.

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Marah Marah 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0