Makam Ibrahim Asmoroqondi, Dikeramatkan Banyak Orang Dan Tak Pernah Sepi Peziarah
Makam Ibrohim Asmoroqondi Tuban tidak pernah sepi dari peziarah. Selain tempatnya strategis, banyak juga umat Islam yang mengkeramatkan sosok ayah Sunan Ampel ini.
SatuJatim | Tuban - Kabupaten Tuban sudah sangat terkenal dengan julukan Bumi Wali. Hal itu tak lain dikarenakan banyaknya makam para wali yang terletak di ujung barat pantai utara Jawa Timur ini.
Salah satunya yang ramai dikunjungi para peziarah adalah Makam Ibrahim Asmoroqondi yang terletak di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang. Makam ayahanda Sunan Ampel Surabaya ini tak pernah sepi dari peziarah selama 24 jam.
Secara historis, Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi adalah salah satu penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Ia memiliki kekerabatan dengan beberapa wali songo. Diantaranya adalah Raden Rahmat (Sunan Ampel), Raden Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) dan Raden Syarifudin (Sunan Drajat).
Di komplek makam, terdapat masjid yang cukup besar. Kayu-kayu yang menjadi penopang di dalam masjid cukup unik. Sebab dilihat dari ukurannya yang cukup besar dengan berbagai ornamen yang terletak di pintu masuk makam.
Selain itu, masih ada beberapa peninggalan zaman dahulu yang terjaga dengan baik. Ada bedug, mimbar dan beberapa benda pribadi Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi. Pun demikian dengan sumur di dalam area makam yang terawat juga.
"Alhamdulillah, semua masih terawat dengan baik," ujar Rizal Pamungkas, Sekertaris Yayasan Masjid Ibrohim Asmoroqondi.
Setiap tahunnya ada peringatan haul. Biasanya, diadakan saat bulan Syawal dalam kalender Islam. Dalam rangka menyambut haul tersebut, kegiatannya dilaksanakan sekitar dua pekan.
Tak Pernah Sepi Peziarah
Meski tak masuk dalam daftar Wali Songo yang umum dikenal masyarakat, namun makam yang terletak di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang tersebut sangat ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai penjuru kota.
Rizal-sapaannya mengungkapkan, setidaknya untuk hari-hari biasa, peziarah yang datang bisa mencapai 5000-7000 orang. "Itu dihitung dari kalkulasi bus yang datang. Dan bisa lebih sampai 8000 saat akhir pekan Sabtu dan Ahad," tuturnya.
Jumlah pengunjung ini belum dihitung dari para peziarah lokal. Mereka biasanya datang menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor untuk melaksanakan rutinan setiap Kamis malam Jumat Wage.
"Yang datang rutin paling ya dari Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan. Utamanya saat Kamis malam Jumat," ungkap pria asal Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang itu.
Menurut pria berkacamata tersebut, banyak peziarah jauh yang mampir ke makam Ibrahim Asmoroqondi dikarenakan berbagai alasan. Salah satunya adalah fasilitas yang tersedia. Sebab di sekitar komplek makam banyak tempat untuk beristirahat bagi para peziarah.
Sementara itu, Ma'rufah peziarah asal Kota Sidoarjo mengatakan, tiap agenda ziarah Walisongo, dirinya dan para rombongan selalu menyempatkan untuk menziarahi makam Ibrahim Asmoroqondi.
Hal itu tak lain untuk mendapatkan berkah. Selain itu juga karena aksesnya yang mudah dan dilewatu saat agenda berziarah.
"Ya dari Sunan Drajat mau ke Sunan Bonang kan lewat Asmoroqondi. Jadi sekalian mampir berziarah. Apalagi beliau (Syekh Maulana Ibrohim Asmoroqondi, Red) ini sesepuhnya para wali, jadi pasti mampir," pungkasnya. (zid)
What's Your Reaction?