Pemetaan Aset Jadi Kunci Mahasiswa KKN 7 IAINU Tuban Kembangkan Desa Karanglo

Jul 24, 2025 - 14:07
 0
Pemetaan Aset Jadi Kunci Mahasiswa KKN 7 IAINU Tuban Kembangkan Desa Karanglo
Salah satu mahasiswi saat berkegiatan dari KKN Kelompok 7 IAINU Tuban. (Foto: Kelompok 7 KKN IAINU Tuban)

Satujatim, Tuban – Mahasiswa IAINU Tuban yang tergabung dalam Kelompok 7 KKN ABCD (Asset Based Community Development) tahun 2025 melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. 

Berbeda dari metode KKN biasanya yang fokus pada permasalahan dan solusi, pendekatan ABCD lebih menekankan pengembangan aset dan potensi lokal yang telah dimiliki desa. 

Selama pelaksanaan KKN, mahasiswa melakukan pemetaan aset yang terdiri dari sumber daya alam, manusia, institusi, sosial, dan fisik. 

Dari aspek sumber daya alam, Karanglo memiliki satu waduk dan tiga telaga yang menjadi sumber air utama untuk kebutuhan harian dan irigasi pertanian. Lalu komoditas unggulan pertanian desa ini meliputi jagung, padi, singkong, tembakau, dan kacang. 

Di sektor sumber daya manusia, mayoritas penduduk bekerja sebagai petani dan peternak, dengan sapi sebagai hewan ternak utama. Lokasi Karanglo yang berdekatan dengan pabrik Semen Indonesia juga menjadi peluang kerja bagi sebagian warga sebagai karyawan pabrik. 

Sementara itu, aset kelembagaan yang dimiliki desa cukup banyak. Desa Karanglo memiliki HIPPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum), dua lembaga pendidikan tingkat anak usia dini yakni TK Chandra Kirana dan KB Mutiara Hati, serta fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Pembantu (PUSTU) dan posyandu. 

Tak kalah penting adalah aset sosial dan budaya yang menunjukkan dinamika kehidupan masyarakat. Di antaranya, organisasi masyarakat seperti PKK, Karang Taruna Suka Maju, lima kelompok tani, serta organisasi keagamaan seperti LAZISNU, Fatayat NU, IPNU-IPPNU, dan Baricklana Management—sebuah organisasi lokal yang unik dan hanya ada di Karanglo. Terdapat pula tiga perguruan pencak silat: PSHT, Pagar Nusa, dan PRSH. 

Aset fisik desa juga terbilang memadai. Selain memiliki dua masjid besar yakni At-Taqwa dan Ar-Rahmah, desa ini dilengkapi dengan lapangan olahraga, jalan desa, mobil siaga, kendaraan tosa, area pemukiman, tanah kas desa, serta situs makam tokoh leluhur seperti Mbah Buyut Ki Tuan dan Mbah Buyut Jumilah yang menjadi bagian dari sejarah desa. 

“Kami ingin menggali potensi lokal desa bukan hanya dari apa yang kurang, tapi dari apa yang sudah dimiliki dan bisa dikembangkan. Pendekatan ABCD ini membantu kami melihat Karanglo sebagai desa yang kaya akan sumber daya,” ujar Muhammad Tri Handika Wahyu Setiawan , koordinator KKN Kelompok 7 IAINU Tuban Kamis, (24/7/2025). 

Wahyu menambahkan, hasil pemetaan tersebut menjadi dasar untuk menyusun program-program pengembangan seperti pelatihan, pendampingan kelompok tani, promosi potensi desa berbasis media sosial, serta penguatan kelembagaan pemuda dan perempuan. 

“Kami berupaya agar setelah program KKN selesai, masyarakat bisa tetap melanjutkan pengelolaan potensi secara mandiri. Prinsipnya, kami hanya memantik dan memfasilitasi. Perubahan tetap berada di tangan masyarakat sendiri,” tegasnya. 

Diharapkan, pendekatan KKN berbasis aset seperti ini dapat menjadi model pengabdian yang relevan dan berkelanjutan, serta memberikan dampak jangka panjang bagi desa-desa lain di Tuban maupun di daerah lain.

What's Your Reaction?

Like Like 1
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Marah Marah 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0